Pemkab Purwakarta Tegas Berantas Praktek Percaloan Tenaga Kerja.
Purwakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Lembaga Pelatihan Vokasi dan Kerja Sama dengan Sektor Swasta, bertempat di Aula Bank Jabar Banten Kabupaten Purwakarta, Kamis 24 April 2025.
Pada kegiatan tersebut, Pemkab Purwakarta bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Saber Pungli dan Satgas Penanggulangan Premanisme serta pihak terkait menandatangani komitmen bersama dalam pemberantasan aksi premanisme hingga praktek percaloan tenaga kerja di wilayahnya, yang dilanjutkan dilanjutkan dengan prosesi penandatanganan perjanjian kerjasama antara Disnakertrans dengan seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Purwakarta.
Mencermati data BPS tahun 2025, proyeksi penduduk di Kabupaten Purwakarta tahun 2024 berjumlah 1.050.344 jiwa, yang terdiri atas 532.509 jiwa atau 50,70% penduduk laki-laki dan 517.835 jiwa atau 49,30% penduduk perempuan, dengan laku pertumbuhan penduduk sebesar 1,38%.
Dari aspek ketenagakerjaan, jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas di Kabupaten Purwakarta jumlahnya adalah 794.407 jiwa, yang terdiri dari 529.236 angkatan kerja dan 265.171 bukan angkatan kerja.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Purwakarta sebesar 66,62%. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,34% pada tahun 2024 atau menurun sebesar 0,38% dibandingkan TPT tahun sebelumnya. Namun angka ini masih di atas rata-rata TPT Provinsi Jawa Barat sebesar 6,75%.
Sementara berdasarkan data pada Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, pencari kerja jumlahnya ada sebanyak 18.724 orang dan penempatan tenaga kerja sebanyak 1.422 orang pada tahun 2024, dengan komposisi kelompok generasi, yaitu, generasi Alfa 24,53%, Gen Z 24,43%, Millenial, 14,91%, Gen X dan Baby Boomers 6,31%.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan sinergi antara lembaga
pelatihan vokasi dengan sektor swasta guna mencetak tenaga kerja lokal yang
handal, terampil, kompeten, dan profesional, serta sebagai upaya nyata menekan
angka pengangguran terbuka di Kabupaten Purwakarta.
"Sinergi ini adalah kunci. Kita harus bergandeng tangan, antara lembaga pelatihan
dan dunia industri, agar lahir tenaga kerja yang benar-benar siap pakai, bukan
hanya di atas kertas," ujar Bupati Purwakarta yang akrab disapa Om Zein itu kepada awak media.
Menurut Om Zein, bonus demografi dapat menjadi ancaman jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Adapun beberapa ancaman dari bonus demografi adalah penurunan partisipasi angkatan kerja, dimana saat penduduk menua, jumlah penduduk produktif akan akan berkurang sehingga berdampak negatif pada produktivitas ekonomi.
"Ancaman lainnya adalah ledakan pengangguran yang jika tidak diimbangi dengan pendidikan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia, dengan banyaknya jumlah penduduk produktif, berpeluang menambah angka pengangguran jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja," ucap Om Zein.
Hal tersebut, sambung Om Zein, menjadi catatan bagi Pemkab Purwakarta. Terlebih, jika pengangguran masih di dominasi oleh angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menengah ke bawah, sehingga kompetensi dan daya saing tenaga kerja di Kabupaten Purwakarta relatif masih sangat kurang.
Sebagai Bupati Purwakarta Om Zein merasa sangat bangga dan bersemangat menyambut kehadiran seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Acara ini menandai komitmen kita bersama untuk terus meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan vokasi yang berkualitas serta upaya produktivitas yang berkelanjutan. Karena kami memahami bahwa pengangguran masih menjadi tantangan serius yang harus kita hadapi bersama," tegas Om Zein.
Ia juga berharap dengan adanya Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Dengan Industri Daerah (FKLPID) Kabupaten Purwakarta dapat menjadi jembatan penghubung antara pemerintah daerah, lembaga pelatihan dan dunia industri sehingga prinsip link and match dapat benar-benar terwujud secara konkret dan berkelanjutan.
"FKLPID bukan hanya sebagai wadah komunikasi dan koordinasi, tetapi juga sebagai ruang strategis untuk menyusun kurikulum pelatihan berbasis kebutuhan industri yang menyerap aspirasi dunia usaha serta merancang program pemagangan dan penempatan kerja yang tepat sasaran.
Om Zein menegaskan bahwa acara ini menandai komitmen bersama untuk menciptakan proses rekrutmen tenaga kerja yang transparan, bebas dari pungli, dan menjamin kepastian dan keamanan dalam iklim investasi yang kondusif.
Selain itu, komitmen ini tidak hanya penting bagi calon dan pencari kerja. Tetapi juga akan meningkatkan kepercayaan bayi investor yang ingin berusaha di Kabupaten Purwakarta.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal baru untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang sehat, inklusif dan produktif, maka kita akan mampu mewujudkan Kabupaten Purwakarta sebagai daerah yang maju, mandiri dan berdaya saing tinggi sehingga dapat mewujudkan Purwakarta Istimewa.
Sementara itu, FKLPID Kabupaten Purwakarta, Kristina Ayu Suprapti menyatakan bahwa
FKLPID merupakan wadah komunikasi antara lembaga pelatihan dan dunia industri,
guna memastikan keterhubungan (link and match) antara pelatihan vokasi dengan
kebutuhan riil dunia kerja.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Disnakertrans Purwakarta Didi Garnadi menegaskan bahwa forum ini memainkan
peran penting dalam menyelaraskan kurikulum pelatihan, menyusun program
pemagangan, hingga memfasilitasi penempatan kerja yang berkelanjutan.
Lebih lanjut Didi Garnadi menyatakan bahwa
"Dengan terbentuknya FKLPID, kami
optimistis angka penempatan kerja akan meningkat dan lulusan pelatihan vokasi
akan lebih terserap oleh pasar kerja. Ini juga akan membantu menekan angka
pengangguran di daerah," ujarnya.
Www.serikatberita.com//ahermansyah.