Sosialisasi GERMAS, drg. Putih sari Bersama KEMENKES RI Waspada Potensial KLB.



Purwakarta – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari bersama Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menggelar kegiatan Sosialisasi Kewaspadaan Dini dan Respon Penyakit Potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam rangka mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Kegiatan berlangsung di Gedung GOR Desa Campakasari, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, pada Jumat (10/10/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur, antara lain Ketua DPRD Purwakarta Sri Fuji Utami, perwakilan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, ratusan masyarakat, serta para tokoh masyarakat dan para tamu undangan lainnya.

Dalam sesi wawancara, Ketua DPRD Purwakarta yang juga kader Partai Gerindra, Sri Fuji Utami, mewakili Wakil Ketua Komisi IX DPR RI drg. Putih Sari, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga pola hidup sehat dan mencegah penyebaran penyakit menular.


"Kegiatan GERMAS hari ini menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan, terutama dalam hal pencegahan penyakit menular. Para narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Purwakarta telah menyampaikan berbagai hal penting tentang bagaimana masyarakat bisa menjaga pola hidup sehat,” ujar Sri Fuji Utami.

Lebih lanjut, Sri Fuji menjelaskan bahwa pola hidup sehat dimulai dari hal sederhana seperti melakukan aktivitas fisik secara rutin, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Langkah-langkah ini menjadi upaya penting dalam mendeteksi penyakit sejak dini, khususnya penyakit menular.

Selain itu, kata Sri Fuji bahwa penyakit menular masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama Tuberkulosis (TBC).

"Penyakit menular seperti TBC sangat berbahaya. Di Kabupaten Purwakarta saja, jumlah penderita TBC tercatat lebih dari 3.800 orang, Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua untuk menurunkannya,” ungkapnya.

Menurutnya, pengobatan TBC memerlukan proses panjang dan disiplin, minimal selama enam bulan tanpa terputus. Karena itu, peran aktif Dinas Kesehatan dan kesadaran masyarakat untuk mematuhi pengobatan sangatlah penting.

“Kita khawatir jumlah kasus sebenarnya bisa lebih banyak dari data yang tercatat karena masih ada masyarakat yang belum terdeteksi. Oleh sebab itu, sosialisasi seperti ini sangat penting agar masyarakat memahami bahaya penularan penyakit menular, termasuk TBC yang bisa menyebar melalui udara atau percikan air liur,” tambahnya.

Melalui kegiatan GERMAS ini, pemerintah berharap masyarakat semakin sadar untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Kolaborasi antara Kementerian Kesehatan, DPR RI, dan pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular di Kabupaten Purwakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Fuji juga menyampaikan apresiasi kepada wakil ketua komisi IX DPR RI drg Putih sari atas kolaborasi terjalin dengan baik dengan Kementerian Kesehatan RI, khususnya dalam program-program peningkatan kesehatan masyarakat melalui GERMAS. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus digelar di berbagai wilayah untuk memperluas pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat.

"Kami berterima kasih kepada Wakil Ketua Komisi IX DPR RI drg Putih sari dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas sinergi yang terjalin. Sosialisasi seperti ini sangat penting agar masyarakat memahami langkah-langkah pencegahan penyakit menular, sekaligus membangun budaya hidup sehat yang berkelanjutan,” tutupnya
Next Post Previous Post